Rabu, 12 Agustus 2009

Jaga Kemerdekaan



Motto: "Janganlah kamu menjadi budak (hamba) seseorang, karena Allah telah
menciptakan kamu dalam keadaan Merdeka." (Mutiara kata dari Amirul Mukminin Saidina Ali bin Abi Thalib k.w.)

Kemerdekaan ataupun kebebasan menurut Islam bila kiranya seseorang, sesuatu bangsa ataupun sesuatu ummat mendapat kemerdekaan ataupun kebebasan dari penjajahan dalam segala bentuk, baik penjajahan lahir ataupun bathin. Manusia Merdeka bebas untuk mengatur diri mereka, tanpa ada kungkungan dari orang lain.
Ummat yang merdeka dapat berfikir dengan bebas apa yang baik dilakukan
untuk diri, bangsa ataupun untuk kepentingan ummat seluruhnya, tanpa
kuatir kepada makhluk yang menghalanginya, tiada yang ditakutinya kecuali
hanya Allah s.w.t.. Segala tindakannya berpandukan al-Quran dan Sunnah Nabi
s.a.w.

Oleh karena itu Islam terlebih dahulu memerdekakan manusia kepada hanya
menyembah Allah s.w.t. yang telah menciptakan dirinya dan alam seluruhnya. Oleh karena itu seseorang itu barulah menjadi Mukmin bila kiranya dalam hatinya terpatri kalimah :"Lailaha illallah wa Muhammadurrasulallah." Tiada tuhan hanya Allah dan Muhammad pesuruhNya.

Allah berfirman yang maksudnya:
"Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain bersama Allah. Sungguh aku memberi peringatan yang terang kepadamu dari padaNya."
(Q.S.Azzariyat:51)

Manusia yang merdeka akan melahirkan para pemikir yang baik dan ikhlas, karena dengan kemerdekaan itu dia tidak ragu-ragu untuk memberikan pendapat yang benar dan adil secara ikhlas, dengan mengharapkan semata-mata keredhaan Allah s.w.t.

Manusia Merdeka yang beriman dan bertaqwa kepada Allah s.w.t. akan diberikan petunjuk oleh Allah s.w.t .ke jalan yang terang benderang seperti para Nabi dan Rasul, dan orang-orang Soleh, yang telah menyelamatkan ummat manusia dari jurang kesesatan dan kehancuran.

Ada juga manusia, bangsa atau ummat meskipun lahirnya mereka telah mencapai
Kemerdekaan ratusan tahun, akan tetapi jiwa mereka telah dijajah oleh Hawa Nafsu jahat sehingga yang menjadi Tuhan mereka yang sebenarnya hanyalah Hawa Nafsu, sehingga apa yang dilakukannya akan membawa bencana kepada seluruh Ummat manusia. Mereka berbuat sesuatu tindakan hanya berpandukan Hawa Nafsu, sehingga mereka tidak dapat membedakan antara yang benar dengan yang salah, antara yang baik dengan yang buruk.

Meskipun seluruh dunia mengutuk tindakan yang mereka lakukan, yang telah membawa malapetaka kepada manusia yang tidak bersalah, manusia seperti ini tetap degil dan menganggap diri mereka saja yang benar sebagaimana firman
Allah yang bermaksud:

"Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa nafsunya menjadi Tuhannya dan Allah menyesatkannya, karena mengetahui (kejahatan hatinya) dan mencap (menutup) pendengaran dan mata hatinya dan mengadakan tutupun diatas pemandangannya. Maka siapakah yang akan menunjukinya sesudah Allah? Tidakkah kamu menerima peringatan? (Qur'an. S.Al-Jatsiyah: 23)

Jadi Islam terlebih dahulu memerdekakan Rohaniyah manusia, disamping
membebaskan Jasmaniah manusia. Kedua-duanya perlu (penting) memperoleh
Kemerdekaan.

Jika lahiriyah saja yang merdeka akan tetapi jiwa yang didalamnya yang tak kelihatan seperti pemikiran, perasaan masih dijajah, maka hasilnya nanti hanya akan menguntungkan sipenjajah juga. Oleh karena itu Islam sangat mementinngkan kita hanya semata-mata menyembah Allah s.w.t. bukan makhluk lainnya, yang semua mereka juga diciptakan oleh Allah s.w.t.

Untuk memperoleh Kemerdekaan lahir dan bathin bukanlah mudah. Ia perlulah
diperjuangkan dengan bersungguh-sungguh tanpa berhenti atau menyerah kalah. Tabah menghadapinya dan banyak pengorbanan yang perlu diberikan, ada kalanya perjuangan itu akan berkepanjangan dan mereka yang telah merintisnya terpaksa menjadi korban kezaliman, korban penculikan, korban penganiayaan, korban pembunuhan, dan berbagai korban lainnya.

Meskipun demikian bila datang kebenaran, maka yang bathil akan musnah, keadilan dan kebenaran akan menjelma. Disini saya sertakan sebuah puisi bagi mengenang dan menghargai pengorbanan yang telah diberikan oleh para perintis kemerdekaan, semoga Allah menerima segala amal bakti mereka.


Lihatlah ombak yang menggunung terhempas,
bergulung mengejar,
tetapi....... terhempas lagi.
Sambung menyambung menjangkau pantai,
tak kenal lelah dan tak kenal duka.

Kau segara nan luas,
pemberi semangat kepadaku,
geloramu membuat darahku mendidih.

Kau ibarat Pahlawanku yang berjuang,
berkorban apa saja untuk mencapai Kemerdekaan,
dijalan yang Engkau redhai.

Pahlawanku terus berjuang, ramai yang ditindas, dianiaya dan dibunuh,
engkau gugur shahid kembali kepada Ilahi, mendapat tempat jannatunnaim.
Seperti firmanMu: Sesungguhnya Allah telah membeli daripada Mukminin,
diri mereka dan harta mereka dengan Sorga.

Kami takkan patah, kamipun takkan mundur, patah tumbuh,
hilang berganti.

Kami diciptakan dalam keadaan Merdeka,
Insya Allah kami pertahankan Kemerdekaan,
dengan segala apa anugerah yang telah kami miliki,
menuju Negara yang Adil dan Makmur serta mendapat
ampunan dan keredhaanMu.

sumber ;www.shiar-islam.com Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA DI BLOG INI SEMOGA BERMANFAAT